Keanekaragaman Zooplankton sebagai Bioindikator Pada Perairan Sungai Krueng Pasee, Aceh Utara
DOI:
https://doi.org/10.56630/jago.v4i1.539Abstrak
Kandungan nutrient pada suatu perairan dapat dilihat dengan komunitas zooplankton yang berada pada ekosistem perairan sehingga zooplankton dapat dikatakan sebagai bioindicator tingkat kesuburan perairan. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel air pada perairan sungai di daerah krueng pasee dan selanjutnya dianalisis di laboratorium. Hasil penelitian ini didapati tingkat keanekaragaman zooplankton yang sedang dan stabil, serta keseragaman zooplankton yang tinggi akan kelimpahan spesies pada perairan dan tidak ada spesies yang mendominansi perairan Krueng Pasee.
Referensi
Adiwilaga, E. M., Harris, E., & Pratiwi, N. T. (2012). Hubungan antara kelimpahan fitoplankton dengan parameter fisik-kimiawi perairan di Teluk Jakarta. Jurnal Akuatika, 3(2): 169-179.
Dewiyanti, G. D., Irawan, B., & Moehammadi, N. (2015). Kepadatan dan keanekaragaman plankton di perairan Mangetan Kanal Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur dari daerah hulu, daerah tengah dan daerah hilir Bulan Maret 2014. Jurnal Ilmiah Biologi FST, 3(1), 37-46.
Fachrul, M. F. (2012). Metode sampling bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Ibrahim, I., Irwansyah, A., & Reza, M. (2017). Analisa Profil Muka Air Banjir Sungai Krueng Pase Kabupaten Aceh Utara. Portal: Jurnal Teknik Sipil, 9(2): 29-33.
Iswanto, C. Y., Hutabarat, S., & Purnomo, P. W. (2015). Analisis kesuburan perairan berdasarkan keanekaragaman plankton, nitrat dan fosfat di Sungai Jali dan Sungai Lereng Desa Keburuhan, Purworejo. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 4(3): 84-90.
Krebs, C. J. (1985). Ecology; the experimental analysis of distribution and abundance.
Mulyadi, H. A., & Radjab, A. W. (2015). Dinamika spasial kelimpahan zooplankton pada musim timur di perairan pesisir Morella, Maluku Tengah. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 7(1): 109-122.
Nontji, A. (2008). Plankton laut. Yayasan Obor Indonesia.
Nybakken, J. W. (1992). Biologi Laut, suatu pendekatan ekologis, Penerbit PT. Gramedia Jakarta.
Odum. (1993). Fundamental of Ecology, 3th edition. London: WB. Sounders Co.
Rahayu, S., Setyawati, T. R., & Turnip, M. (2013). Struktur komunitas zooplankton di Muara Sungai Mempawah Kabupaten Pontianak berdasarkan pasang surut air laut. Jurnal Protobiont, 2(2): 49-55.
Riyantini, I., Ismail, M. R., & Mulyani, Y. (2020). Zooplankton sebagai Bioindikator Kesuburan Perairan di Hutan Mangrove Teluk Ciletuh, Kabupaten Sukabumi. Akuatika Indonesia, 5(2), 86-93.
Subagio dan Muliadi A. (2014). Keanekaragaman Jenis dan Dominansi Gastropoda Pada Daerah Pasang Surut (Zona Intertidal) Di Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat Berdasarkan Habitat. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram, 1(2): 155-162.
Suwandana, A. F., Purnomo, P. W., & Rudiyanti, S. (2018). Analisis perbandingan fitoplankton dan zooplankton serta TSI (Trophic Saprobic Index) pada perairan tambak di Kampung Tambak lorok Semarang. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 7(3), 237-245.
Suwondo, Febrita, E.F., Dessy, & Alpusari, M.A. (2014). Kualttas biologi perairan sungai senapelan, sago dan sail di kota pekanbaru berdasarkan bioindikator plankton dan bentos. Jurnal Biogenesis, 1(1): 15-20.
Wulansari, D. F., & Kuntjoro, S. (2018). Keanekaragaman gastropoda dan peranannya sebagai bioindikator logam berat timbal (Pb) di Pantai Kenjeran, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya. Lentera Bio, 7(3), 241-247.