Pengaruh pemberian mikroorganisme lokal akar bambu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Cabai rawit (Capsicum frutencens)
DOI:
https://doi.org/10.56630/jago.v2i2.194Abstrak
Pengaruh Pemberian Mikroorganisme Lokal Akar Bambu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutencens L). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Mikroorganisme Lokal Akar Bambu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tambun. Kecamatan Baolan. Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah. Dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yaitu pemberian dosis MOL akar bambu (P) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu : Tanpa pemberian MOL Akar Bambu (P0), pemberian dosis MOL Akar Bambu 10 ml/liter air (P1), 20 ml/liter air (P2), dan 30 ml/liter air (P3). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis MOL Akar Bambu 30 ml/liter air pada tanaman cabai rawit berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 7 MST yaitu 145 cm, jumlah daun pada umur 7 MST yaitu 219 helai, jumlah cabang produktif 20,00, dan produksi rata-rata berat buah/tanaman, berat buah/bedeng, berat buah/hektar masing-masing yaitu 23,8 g, 190,7 g, 7.967,55 Kg, dibandingkan dengan pemberian dosis MOL Akar Bambu lainnya. Kata Kunci      :  Tanaman Cabai Rawit, Mikroorganisme Lokal (MOL), Akar Bambu.Â
Referensi
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah, (2014). Produksi Tanaman Cabai. Diakses dari http;//Sulteng,bps.go.id
Cahyono, (2014). Cabai Rawit Teknik Budidaya Dan Analisis Usaha Tani. Yogyakarta. Kanisius
Erwin (2014). Pengaruh Pemberian Mikroorganisme Lokal (MOL) Akar Bambu Terhadap Pertumbuhan Bayam Merah. Jurnal Bioeduscience Vol. 02 No. 01 Hal. 82
Faridha Anggraeni, (2018). Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Akar Bambu Untuk Pertumbuhan Kangkung Secara Hidroponik. Jurnal Biologi Science Dan Education, Vol. 7 No. 1
Husein, (2014). Potensi Rhizobakteri Azobacter sp Dalam Meningkatkan Kesehatan Tanah. Jurnal Natur Indonesia. Vol. 5 No. 2
Lingga P., dan Marsono, 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk . Penebar Swadaya Jakarta
Saraswati, dkk, (2014). Pemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah Sebagai Komponen Teknologi Pertanian. Jurnal Iptek Tanaman Pangan. Vol. 3 No. 1 Hal. 10-20
Setyati, S., H., 2001. Pengantar Agronomi. Penerbit Rajawali Press, Jakarta
SM. Alfi. Kiat Sukses Budidaya Cabai Rawit. Yogyakarta : Bio Genesis : 2001
Sutarno, S. 2009. “Biomass, chlorophyll and nitrogen content of leaves of two chili pepper varieties (Capsicum annum) in different fertilization treatmentsâ€. Nusantara Bioscience, Vol. 1 Hal. 9-16.
Sutejo, M M., 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.
Wardhani Shinta (2014). Pengaruh Aplikasi Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Rawit. Jurnal Sains Dan Seni Pomits, Vol. 2 No. 1,