Perkembangan Habitat Populasi Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni) Yang Terintroduksi Di Teluk Palu, Sulawesi Tengah
DOI:
https://doi.org/10.56630/jago.v5i3.933Keywords:
Konservasi ikan endemic; Mikrohabitat; Pemantauan habitat; Pterapogon kauderni; Teluk Palu.Abstract
Habitat ikan endemik Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni Koumans, 1933) yang terintroduksi diteluk palu terus mengalami perubahan setiap tahunnya disebabkan aktifitas Masyarakat dan bencana alam gempa dan tsunami tahun 2018. Perubahan kondisi habitat tersebut menyebabkan populasi Banggai cardinalfishmengalami fluktuasi dan penyebaran dibeberapa tempat salah satunya telah ditemukan disekitar pantai desa Kayumalue teluk palu. Awalnya sekitar tahun 2000-an introduksi hanya dilakukan di Pantai kelurahan Mamboro, kemudian telah ditemukan Banggai cardinalfish hmenyebar ke Pantai kelurahan Pantai Tavaili dan Pantai kelurahan Kayumalue yang masuk dalam perairan teluk palu. Habitat Banggai cardinalfish di panati mamboro setiap tahunnya mengalami perubahan sehinnga populasi yang terpantau terkadang dalam kondisi baik. Kondisi Habitat Banggai cardinalfish dikelurahan Mamboro April 2024 terpantau mengalami kerusakan, Banggai cardinalfish tidak terlihat pada kedalaman 4 m stasiun 1. Stasiun 1 terlihat Sebagian besar karang mati ditutupi alga (37.25 %) dan pasir (49.02%) yang ditutupi sedimen. Stasiun 2 Ditemukan 2 populasi Banggai cardinalfishdewasa pada habitat lamun (28.87 % ) dan terpantau di stasiun 3 ditemukan pada habitat anemone, bulu babi dan lamun. Secara keseluruhan mikro habitat Banggai cardinalfish di Pantai mamboro didominasi oleh pasir yang ditumbuhi lamun meskipun sebagian kecil terdapat anemone, karang dan bulu babi yang juga terpantau ada populasi Banggai cardinalfish.
References
Andayani, A., Astriana, B.H. and Nurliah, N. (2018) ‘Pengaruh Padat Tebar Yang Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Banggai Cardinal Fish (Bcf) (Pteropogon kaurdeni) Dalam Wadah Terkontrol’, Jurnal Perikanan Unram, 8(2), pp. 43–49. Available at: https://doi.org/10.29303/jp.v8i2.86.
Carlos, N.S.T., Rondonuwu, A.B. and Watung, V.N.R. (2015) ‘Distribusi dan Kelimpahan Pterapogon kauderni Koumans, 1933 (Apogonidae) di Selat Lembeh Bagian Timur, Kota Bitung’, JURNAL ILMIAH PLATAX, 2(3), p. 121. Available at: https://doi.org/10.35800/jip.2.3.2014.9124.
English, S.A. et al. (eds) (1997) Survey manual for tropical marine resources. 2. ed. Townsville: Australian Institute of Marine Science.
Hermawan, R. et al. (2022) ‘ENDEMIC BANGGAI CARDINALFISH (Pterapogon kauderni) HABITAT BEFORE THE TSUNAMI STRUCK PALU BAY’, Coastal and Ocean Journal (COJ), 5(2), pp. 74–83. Available at: https://doi.org/10.29244/COJ.5.2.74-83.
Hill, J. and Wilkinson, C. (2004) Methods for Ecological Monitoring of Coral Reefs: Version 1. Townsville: Australian Institute of Marine Science.
Huwae, R. et al. (2023) ‘Sebaran populasi Banggai Cardinal Fish (Pterapogon kauderni, Koumans 1933) di Selat Lembeh. Bitung. Indonesia’, Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan, 6(1). Available at: https://doi.org/10.33387/jikk.v6i1.6226.
Jawad, L.A. (2012) ‘The Banggai Cardinalfish: Natural History, Conservation And Culture Of Pterapogon Kauderni ‐ Edited by A. A. Vagelli’, Journal of Fish Biology, 80(6), pp. 2390–2392. Available at: https://doi.org/10.1111/j.1095-8649.2012.03297.x.
‘Keputusan MENLH Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.pdf’ (2024). Menteri Negara dan Lingkungan Hidup RI.
Moore, A. et al. (2012) ‘Banggai Cardinalfish Ornamental Fishery: The Importance of Microhabitat’, Proceedings of the 12th International Coral Reef Symposium, Cairns, Australia [Preprint].
Ndobe, S., Soemarno, et al. (2013) ‘Life History of Banggai Cardinalfish, Pterapogon Kauderni (Actinopterygii: Perciformes: Apogonidae), from Banggai Islands and Palu Bay, Sulawesi, Indonesia’, Acta Ichthyologica Et Piscatoria, 43(3), pp. 237–250. Available at: https://doi.org/10.3750/AIP2013.43.3.08.
Ndobe, S., Moore, A., et al. (2013) ‘The Banggai cardinalfish: an overview of local research (2007-2009)’, Galaxea, Journal of Coral Reef Studies, 15(Supplement), pp. 243–252. Available at: https://doi.org/10.3755/galaxea.15.243.
Ndobe, S. et al. (2023) ‘Post-Tsunami monitoring of the introduced Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni) population in Palu Bay’, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1134(1), p. 012009. Available at: https://doi.org/10.1088/1755-1315/1134/1/012009.
Safir, M. et al. (2020) ‘Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Pterapogon kauderni Yang diberi Jenis Pakan Berbeda’, 1(21), pp. 1–7.
Serdiati, N. et al. (2021) ‘Microhabitat association and population status of the Luwuk introduced Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni Koumans, 1933) population’, Depik, 10(3), pp. 251–259. Available at: https://doi.org/10.13170/depik.10.3.23501.
Subhan, S. et al. (2022) ‘Struktur Populasi Ikan Endemik Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni) Yang Diintroduksi Di Perairan Pulau Bokori – Sulawesi Tenggara’, Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 15(1), pp. 15–22. Available at: https://doi.org/10.21107/jk.v15i1.13576.
Syahril, M. et al. (2020) ‘Pemantauan Ikan Endemik Banggai Cardinalfish (BCF) Pasca Tsunami Di Teluk Palu’, MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2). Available at: https://doi.org/10.32529/tano.v3i2.736.
Tambunan, S., Arthana, I.W. and Giri Putra, I.N. (2022) ‘Korelasi Kepadatan Banggai Cardinal Fish (Pterapogon kauderni) dengan Biota Asosiasi (Diadema setosum dan Fibramia thermalis) di Perairan Teluk Gilimanuk, Bali’, Journal of Marine Research and Technology, 5(1), p. 16. Available at: https://doi.org/10.24843/JMRT.2022.v05.i01.p04.
Vagelli, A.A. (2011) The Banggai cardinalfish: natural history, conservation, and culture of Pterapogon kauderni. Hoboken, NJ: Wiley-Blackwell.
Wibowo, K., Arbi, U.Y. and Vimono, I.B. (2019) ‘The introduced Banggai cardinal fish (Pterapogon kauderni) population in Ambon Island, Indonesia’, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 370(1), p. 012041. Available at: https://doi.org/10.1088/1755-1315/370/1/012041.