Perkembangan Habitat Populasi Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni) Yang Terintroduksi Di Teluk Palu, Sulawesi Tengah

Penulis

  • Rasul Universitas Alkhairaat
  • Andhy Rahmat Padyawan Universitas Alkhairaat
  • Wandi Yayasan Kosmik Bumi Bahari
  • Kusmadi Salolo Diving Club, Palu Sulawesi Tengah
  • Samliok Ndobe Universitas Tadulako
  • Muh. Herjayanto Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
  • Rahmat Alapi Salolo Diving Club, Palu Sulawesi Tengah
  • Abrar Mujahidin Salman Mangrovers Palu
  • Yahya Rizkiandra Suryatama Mangrovers Palu
  • Suadi Universitas Tadulako
  • Moh. Nur Halik Sekolah Tinggi Perikanan Dan Kelautan Palu
  • Muh. Zidan Universitas Tadulako
  • Yuliana Salolo Diving Club, Palu Sulawesi Tengah
  • Hartina Universitas Tadulako
  • Jeklin M. Sababuli Universitas Tadulako

DOI:

https://doi.org/10.56630/jago.v5i3.933

Kata Kunci:

Konservasi ikan endemic; Mikrohabitat; Pemantauan habitat; Pterapogon kauderni; Teluk Palu.

Abstrak

Ikan capungan Banggai (Pterapogon kauderni), merupakan ikan terumbu karang endemik dari Kepulauan Banggai, yang telah diintroduksi ke perairan Teluk Palu sejak awal tahun 2000-an. Sejak introduksinya, populasi dan habitat ikan ini mengalami fluktuasi yang signifikan akibat aktivitas manusia dan bencana alam, khususnya gempa bumi dan tsunami tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk memantau kondisi habitat dan keberadaan populasi P. kauderni terkini di Pantai Mamboro, Teluk Palu, Sulawesi Tengah pada April 2024. Observasi lapangan dilakukan menggunakan metode Underwater Visual Census (UVC) yang dikombinasikan dengan belt transect untuk mengamati populasi ikan dan mikrohabitat terkait. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Stasiun 1 didominasi oleh karang mati yang ditumbuhi alga (37,25%) dan pasir yang tertutup sedimen (49,02%) tanpa ditemukan individu ikan. Di Stasiun 2 ditemukan dua individu dewasa pada habitat lamun (penutupan 28,87%), sedangkan di Stasiun 3 ditemukan satu individu yang berasosiasi dengan anemon, bulu babi, dan karang. Mikrohabitat dominan di seluruh lokasi adalah substrat pasir dengan lamun yang tersebar, sementara keberadaan tempat berlindung penting seperti anemon dan bulu babi masih terbatas. Temuan ini menunjukkan bahwa habitat masih mengalami degradasi dan kepadatan populasi rendah, meskipun mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan sejak tahun 2021. Upaya konservasi harus difokuskan pada restorasi mikrohabitat dan penyediaan struktur buatan. Teluk Palu memiliki potensi sebagai lokasi konservasi ex-situ, namun membutuhkan pemantauan ekologis berkelanjutan dan keterlibatan aktif masyarakat lokal.

Referensi

Andayani, A., Astriana, B.H. and Nurliah, N. (2018) ‘Pengaruh Padat Tebar Yang Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Banggai Cardinal Fish (Bcf) (Pteropogon kaurdeni) Dalam Wadah Terkontrol’, Jurnal Perikanan Unram, 8(2), pp. 43–49. Available at: https://doi.org/10.29303/jp.v8i2.86.

Carlos, N.S.T., Rondonuwu, A.B. and Watung, V.N.R. (2015) ‘Distribusi dan Kelimpahan Pterapogon kauderni Koumans, 1933 (Apogonidae) di Selat Lembeh Bagian Timur, Kota Bitung’, JURNAL ILMIAH PLATAX, 2(3), p. 121. Available at: https://doi.org/10.35800/jip.2.3.2014.9124.

English, S.A. et al. (eds) (1997) Survey manual for tropical marine resources. 2. ed. Townsville: Australian Institute of Marine Science.

Hermawan, R. et al. (2022) ‘ENDEMIC BANGGAI CARDINALFISH (Pterapogon kauderni) HABITAT BEFORE THE TSUNAMI STRUCK PALU BAY’, Coastal and Ocean Journal (COJ), 5(2), pp. 74–83. Available at: https://doi.org/10.29244/COJ.5.2.74-83.

Hill, J. and Wilkinson, C. (2004) Methods for Ecological Monitoring of Coral Reefs: Version 1. Townsville: Australian Institute of Marine Science.

Huwae, R. et al. (2023) ‘Sebaran populasi Banggai Cardinal Fish (Pterapogon kauderni, Koumans 1933) di Selat Lembeh. Bitung. Indonesia’, Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan, 6(1). Available at: https://doi.org/10.33387/jikk.v6i1.6226.

Jawad, L.A. (2012) ‘The Banggai Cardinalfish: Natural History, Conservation And Culture Of Pterapogon Kauderni ‐ Edited by A. A. Vagelli’, Journal of Fish Biology, 80(6), pp. 2390–2392. Available at: https://doi.org/10.1111/j.1095-8649.2012.03297.x.

‘Keputusan MENLH Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.pdf’ (2024). Menteri Negara dan Lingkungan Hidup RI.

Moore, A. et al. (2012) ‘Banggai Cardinalfish Ornamental Fishery: The Importance of Microhabitat’, Proceedings of the 12th International Coral Reef Symposium, Cairns, Australia [Preprint].

Ndobe, S., Soemarno, et al. (2013) ‘Life History of Banggai Cardinalfish, Pterapogon Kauderni (Actinopterygii: Perciformes: Apogonidae), from Banggai Islands and Palu Bay, Sulawesi, Indonesia’, Acta Ichthyologica Et Piscatoria, 43(3), pp. 237–250. Available at: https://doi.org/10.3750/AIP2013.43.3.08.

Ndobe, S., Moore, A., et al. (2013) ‘The Banggai cardinalfish: an overview of local research (2007-2009)’, Galaxea, Journal of Coral Reef Studies, 15(Supplement), pp. 243–252. Available at: https://doi.org/10.3755/galaxea.15.243.

Ndobe, S. et al. (2023) ‘Post-Tsunami monitoring of the introduced Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni) population in Palu Bay’, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1134(1), p. 012009. Available at: https://doi.org/10.1088/1755-1315/1134/1/012009.

Safir, M. et al. (2020) ‘Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Pterapogon kauderni Yang diberi Jenis Pakan Berbeda’, 1(21), pp. 1–7.

Serdiati, N. et al. (2021) ‘Microhabitat association and population status of the Luwuk introduced Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni Koumans, 1933) population’, Depik, 10(3), pp. 251–259. Available at: https://doi.org/10.13170/depik.10.3.23501.

Subhan, S. et al. (2022) ‘Struktur Populasi Ikan Endemik Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni) Yang Diintroduksi Di Perairan Pulau Bokori – Sulawesi Tenggara’, Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 15(1), pp. 15–22. Available at: https://doi.org/10.21107/jk.v15i1.13576.

Syahril, M. et al. (2020) ‘Pemantauan Ikan Endemik Banggai Cardinalfish (BCF) Pasca Tsunami Di Teluk Palu’, MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2). Available at: https://doi.org/10.32529/tano.v3i2.736.

Tambunan, S., Arthana, I.W. and Giri Putra, I.N. (2022) ‘Korelasi Kepadatan Banggai Cardinal Fish (Pterapogon kauderni) dengan Biota Asosiasi (Diadema setosum dan Fibramia thermalis) di Perairan Teluk Gilimanuk, Bali’, Journal of Marine Research and Technology, 5(1), p. 16. Available at: https://doi.org/10.24843/JMRT.2022.v05.i01.p04.

Vagelli, A.A. (2011) The Banggai cardinalfish: natural history, conservation, and culture of Pterapogon kauderni. Hoboken, NJ: Wiley-Blackwell.

Wibowo, K., Arbi, U.Y. and Vimono, I.B. (2019) ‘The introduced Banggai cardinal fish (Pterapogon kauderni) population in Ambon Island, Indonesia’, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 370(1), p. 012041. Available at: https://doi.org/10.1088/1755-1315/370/1/012041.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-13

Cara Mengutip

Rasul, Padyawan, A. R., Wandi, Kusmadi, Ndobe, S., Herjayanto, M., … Sababuli, J. M. (2025). Perkembangan Habitat Populasi Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni) Yang Terintroduksi Di Teluk Palu, Sulawesi Tengah. JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis, 5(3), 212–219. https://doi.org/10.56630/jago.v5i3.933