Kinerja Pertumbuhan Ikan Nila Oreochromis niloticus Pada Sistem Bioflok Dengan Penambahan Spirulina sp. dan Chorella sp.

Authors

  • Sumitro Sumiitro Uniiversitas Dayanu Ikhsanuddin
  • Supasman Emu Uniiversitas Dayanu Ikhsanuddin
  • Tamar Mustari Uniiversitas Dayanu Ikhsanuddin

DOI:

https://doi.org/10.56630/jago.v3i1.261

Abstract

Penambahan mikroalga ke dalam sistem bioflok dapat meningkatkan nilai nutrisi bioflok dan kualitas bioflok dalam mengontrol limbah nitrogen media pemeliharaan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penambahan mikroalga Chlorella sp. dan Spirulina sp. pada sistem bioflok untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan nila Oreochromis niloticus.  Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan penelitian adalah : 1) pemeliharaan ikan nila pada sistem bioflok tanpa penambahan mikroalga (BFT), 2) pemeliharaan ikan nila pada sistem bioflok dengan penambahan Chlorella sp. (BFT C), 3) pemeliharaan ikan nila pada sistem bioflok dengan penambahan Spirulina sp. (BFT S). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan BFT C dan BFT S menunjukkan nilai laju pertumbuhan harian, biomassa akhir yang lebih tinggi daripada perlakuan BFT (P <0,05).  BFT C dan BFT S memiliki nilai rasio konversi yang lebih baik dan berbeda nyata dengan perlakuan BFT (P <0,05).  Nilai pengukuran kualitas air pada semua media pemeliharaan masih dalam level yang baik untuk pertumbuhan ikan nila.

Author Biographies

Sumitro Sumiitro, Uniiversitas Dayanu Ikhsanuddin

Budidaya Perairan

Supasman Emu, Uniiversitas Dayanu Ikhsanuddin

Budidaya Perairan

Tamar Mustari, Uniiversitas Dayanu Ikhsanuddin

Budidaya Perairan

References

APHA. 1998. Standard methods for the examination of the water and wastewater.American public health association. Washington DC.

AftabUddin, S., Siddique, M.A.M., Sein, A., Dey, P.K., Md. Nabi, Md.R-Un., Haque, Md.A., 2020. First use of bioflc technology for Penaeus monodon culture in Bangladesh: Effects of stocking density on growth performance of shrimp, water quality and bacterial growth. Aquaculture Reports, 18 pp.100518. https://doi.org/10.1016/j.aqrep.2020.100518

Avnimelech, Y., 1999. Carbon/nitrogen ratio as a control element in aquaculture systems. Aquaculture,176:(3-4),pp.227-235. https://doi. org/10.1016/S0044-8486(99)00085-X

Angela, D., Arbi, S., Natrah, F. M. I., Widanarni, W., Pande, G. S. J., & Ekasari, J. (2021). Evaluation of Chlorella sp. and Ankistrodesmus sp. addition on biofloc system performance in giant prawn culture. Aquaculture Research, 00: 1–11. https://doi.org/10.1111/are.15466

BSNI. 2009. SNI No.7550:2009.Produksi Ikan Nila (Oreochromis niloticus Bleeker) Kelas Pembesaran di Kolam Air Tenang. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Ciferri, O. (1983). Spirulina, The Edible Microorganism. Microbiological Reviews. (47) No. 4 p. 551-578. American Society for Microbiology

De Schryver, P., Crab, R., Defoirdt, T., Boon, N., Verstraete, W., (2008) The basic of bio-flocs technology: The added value for aquaculture. Aquaculture, 277, pp.125 127.https://doi.org/10.1016/j.aquaculture.2008.02.019

Effendi I. 2004. Pengantar Akuakultur. Jakarta: Penebar Swadaya

Ekasari, J., 2009. Teknologi bioflok: Teori dan aplikasi dalam perikanan budidaya sistem intensif. Jurnal Akuakultur Indonesia, 8(2) : pp.117-126.https://doi.org/10.19027/jai.8.117-126

Ekasari, J., Angela, D., Waluyo, S. H., Bachtiar, T., Surawidjaja, E. H., Bossier, P., & De Schryver, P. (2014). The size of biofloc determines the nutritional composition and the nitrogen recovery by aquaculture animals. Aquaculture, 426–427, 105–111. https://doi.org/10.1016/j.aquaculture.2014.01.023

Goddard, S., 1996. Feed management in intensive aquaculture. Chapman and Hall. New York. 10.1007/978-1-4613-1173-7.

Hendrawan, A. K. F, Afiatia N, Rahman A. 2021. Laju nitrifikasi pada bioremediasi air limbah organik menggunakan Chlorella sp. dan bakteri nitrifikasi-denitrifikasi. Journal of Natural Resources and Environmental Management, 11(2): 309-323. http://dx.doi.org/10.29244/jpsl.11.2.309-323

Huisman, E.A., 1987. Principles of fish production. Department of Fish Culture and Fisheries, Wageningen Agriculture University, p.1-170.

Kwon, G., Kim, H., Song, C., Jahng, D. 2019. Co-culture of microalgae and enriched nitrifying bacteria for energyefficient nitrification. Biochemical Engineering Journal 152: 1 -54.

Lewaru, M. W. 2007. Pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh pada media kultur PHM terhadap kandungan protein Chorella sp. Jurnal Akuakultur Indonesia, 6(1):37-42

R. R. Diansari, E. Arini, and T. Elfitasari, 2014. Pengaruh Kepadatan Yang Berbeda Terhadap Kelulushidupan Dan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pada Sistem Resirkulasi Dengan Filter Zeolit, Journal of Aquaculture Management and Technology, vol. 0, pp. 37-45.

Ren, Q., Li, M., Yuan, L., Song, M., Xing, X., Shi, G., Meng, F. dan Wang, R., 2016. Acute ammonia toxicity in crucian carp Carassius auratus and effects of taurine on hyperammonemia. Comparative

Biochemistry and Physiology Part C: Toxicology & Pharmacology, 190, pp.9-14. https://doi.org/10.1016/j.cbpc.2016.08.001.

Sumitro, Budiardi T, Fauzi H, Ekasari J. (2021). Production performance and nitrogen and phosphorus mass balance in bioflc-based African catfih intensive culture at diffrent densities. Jurnal Akuakultur Indonesia 20 (1) : 82–92

Published

2022-12-20

How to Cite

Sumiitro, S., Emu, S., & Mustari, T. (2022). Kinerja Pertumbuhan Ikan Nila Oreochromis niloticus Pada Sistem Bioflok Dengan Penambahan Spirulina sp. dan Chorella sp. JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis, 3(1), 17–22. https://doi.org/10.56630/jago.v3i1.261

Issue

Section

Artikel