EFEKTIVITAS AIR RENDAMAN DAUN PEPAYA PADA PENGOBATAN LUKA LELE MASAMO (Clarias. Sp) PASCA PEMIJAHAN

Authors

  • Andi Adli Universitas Madako Tolitoli

DOI:

https://doi.org/10.56630/jti.v2i1.89

Abstract

Salah satu masalah yang sering didapatkan oleh para petani ikan adalah penyakit pada tubuh ikan setelah pasca pemijahan terutama pada lele masamo sehingga dapat menimbulkan kerugian yang cukup memperihatinkan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui berapa dosis larutan air pada rendaman daun pepaya untuk mengobati luka pada ikan lele, Metode yang digunakan adalah  metode deskriptif yakni melihat secara langsung  hubungan sebab akibat. Hasil pengamatan dilakukan dengan mengamati luka ikan lele masamo. Gejala yang teramati berupa bagian tubuh ikan yang di cirikan dengan adanya luka pada ikan lele masamo yang di akibatkan pemijahan Kemudian lele masamo direndam selama 48 jam pada konsentrasi berbeda. pada waktu 24 jam dilakukan pengentrolan dan secara berkelanjutan selama 48 jam. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa pemberian larutan air rendaman daun pepaya dengan mengunakan kontrol 0 ml dan perlakuan 30 ml. Kesimpulan didapatkan kosentrasi dosis air rendaman daun papaya (Carica papaya L.) terbaik yaitu sebesar dosis 30 ml yaitu mampu mempercepat menyembuhkan luka untuk pengobatan terhadap tubuh ikan lele masamo (Clarias sp).Kata Kunci: efektivitas, daun pepaya, lele masamo (clarias sp).

References

Abidin, Z., Handayani, W., & Fattah, M. (2016). Analysis of masamo catfish marketing by analytical approach at farmer group “Sumber Lancarâ€, Blimbing, Malang City. ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine), 4(1), 90-104.

Amadioha, A. C. (1998). Control of powdery mildew in pepper (Capsicum annum L.) by leaf extracts of papaya (Carica papaya L.). Journal of herbs, spices & medicinal plants, 6(2), 41-47.

Amri, K., & Khairuman, S. P. (2002). Budidaya Lele Dumbo Secara Intensif. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Ardina. (2007). Aktivitas Antibakteri Ektrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L) Terhadap Esherichia coli dan Staphylococcus aureus Mutiresisten Antibiotik. 8(1) , 48-53.

Atjo H. (2010). Petunjuk Teknis Pembenihan dan Pembesaran Lele Clarias Sp.DKPD. Sul-Tengah.

Awik. (2007). Pengaruh Salinitas terhadap Pertumbuhan Populasi Gyrodactylus fernandoi Pada Benih Lele Dumbo (Clarias sp). (Skripsi). Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 10 (1) 1 - 4.

Bimantara. (2014). Imunitas Non Spesifik dan Sintasan Lele Masamo (Claria sp) Budidaya Perairan. 4(2), 1 - 8.

Gusrina. (2008). Budidaya Ikan Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendikan Nasional.

Hadiroseyani, Y., Hariyadi, P., & Nuryati, S. (2006). Inventarisasi parasit lele dumbo Clarias sp. di daerah Bogor. Jurnal Akuakultur Indonesia, 5(2), 167-177.

Harborne. (1987). Karakteristik dan Isolat Senyawa Saponin dari Ekstrak Etanol Situduh Langit (Erigeron Sumatrensis Retz). 1 (3) : 348-354.

Haryani, A., Grandiosa, R., Buwono, I. D., & Santika, A. (2012). Uji efektivitas daun pepaya (Carica papaya) untuk pengobatan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan mas koki (Carassius auratus). Jurnal Perikanan Kelautan, 3(3).

Kabata. (1985). Parasites and Diseases of Fish Cultured in the Tropic. London: Taylor dan Prancis. 5 (1) 162 - 170.

Kalie. (2006). Bertanam Pepaya (Carica papaya L.) Penabaran Swadaya: Jakarta

Lukistyowati, I. (2012). Pelacakan Gen Aerolysin dari Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas yang Diberi Pakan Ekstrak Bawang Putih (Detection Of Aerolysin Gen From Aeromonas Hydrophila In Common Carp Fed With Garlic Extract). Jurnal Veteriner, 13(1), 43-50.

Lukitasari, D. (2004). Studi produksi papain enam genotipe pepaya.[Skripsi]. Departemen Budidaya Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Mahyudin, K., & S PI, M. M. (2008). Panduan lengkap agribisnis Lele. Niaga Swadaya.

Markham. (1988). Penentuan Flayonoid, Polifenol Antioksida dan Ekstrak Buah dan Sari Buah Pepaya California (Carica papaya L.), 3(1), 18 - 26.

Marsul. (2005). Potensi ekstrak daun pepaya Carica papaya terhadap pertumbuhan cendawan pada perkembangan awal ikan gurame Osphronemus gouramy Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 28 (2) : 22 - 34.

Muhlisah, F. (2007). Tanaman obat keluarga toga. Jakarta: Penebar Swadaya.

Muktiani, (2011). Budidaya lele sangkuriang dengan kolam terpal.Pustaka Paru Press. Yogyakarta.

Nazir. M. (2005). Metode Penelitian.Penerbit Ghalia Indonesia. Ciawi- Bogor Selatan

Rahman, M. F. (2008). Potensi antibakteri ekstrak daun papaya pada ikan gurami yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila.[Skripsi]. IPB, Bogor.

Rahayu. S. (2013). Budidaya Lele di lahan sempit. Penerbit Infra Pustaka. Sidoarjo.

Sari, N. W., Lukistyowati, I., & Aryani, N. (2012). Pengaruh Pemberian Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) Terhadap Kelulushidupan Ikan Mas (Cyprinus carpio L) Setelah Di Infeksi Aeromonas hydrophila. Jurnal perikanan dan kelautan, 17(2).

Setiaji, A. (2009). Efektifitas Ekstrak Daun Pepaya Carica Papaya untuk Pencegahan dan Pengobatan Ikan Lele Dumbo Clarias sp. Yang Diinifeksi Bakteri Aeromonas hydrophila.

SNI. (2000). Induk lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) induk ikan lele dumbo

Steenis. (1978). Flora untuk Sekolah di Indonesia. (Penerjemah). Jakarta: Pradnya Paramita

Downloads

Published

2020-05-01

Issue

Section

Artikel