Melacak Akar Permasalahan Hubungan Sunni dan Syiah
DOI:
https://doi.org/10.56630/tolis.v7i1.800Kata Kunci:
Agama; religius; keributanAbstrak
Artikel ini bertujuan melacak Akar permasalahan Sunni dan Syiah, ketegangan antara Sunni dan Syiah yang dilatar belakangi motif kekuasaan, dalam hal ini kepentingan politik lebih dominan dan hal ini bukanlah sepenuhnya intrik agama dalam Perebutan kekuasaan tersebut diwakili oleh keturunan Bani Umayah dan keturunan Bani Hasyim memperebutkan kekuasaan setelah wafatnya Rasulullah, dalam rangka merebut serta meraih simpatik, dua kelompok yang terlibat ini menarik perebutan kekuasaan politik ke dalam persoalan agama. Hal yang terpenting dalam hal ini oleh kelompok Syiah terkait aliran Sunni adalah perihal legitimasi kekuasaan para pendahulunya, yaitu Khulafaur Rassyidin Abu Bakar, Umar, dan Usman. Tentu sebahagian kelompok aliran Syiah menganggap bahwa kekuasaan atau kepemimpinan yang didapatkan oleh ketiga khalifah tersebut dianggap tidak memiliki legalitas, olehnya merebut hak wasiat yang diwasiatkan oleh Rasulullah Muhammad yang seharusnya menjadi milik Imam Ali, hal inilah yang kemudian menjadikan proses perjalanan kelompok syiah yang mulanya bercirikan kultural kemudian telah berubah menjadi kelompok yang berpola politik dan Aqidah hingga hari ini. Perselisihan antara Syiah dengan Sunni bukan hanya disparitas pada persoalan mazhab dan teologi namun Syiah juga bertentangan kelompok muslim lainnya.
Referensi
Abidin, M. Z. (2007). Revolusi Iran & Kebangkitan Kembali Dunia Islam. In Tafsir Filsafat Atas Kehidupan: Risalah Seputar Filsafat Dan Isu-Isu Aktual Keislaman. PP UII Press.
Afif, M. (n.d.). Model Penelitian tentang Pemikiran. Puslit IAIN Sunan Gunung Djati.
Al Ifrigi al Misri Ibn Manzur. (1994). Lisan al ’arab. Sader.
Cawelty, J. G. (1969). The concept of formula in the study of popular literature. Journal of Popular Culture, 3(3), 381.
CNN Indonesia. (2017, December 5). Sejarah Panjang Perselisihan Arab Saudi Dan Iran. https://www.cnnindonesia.com/internasional/20160105133321-120-102293/sejarahpanjang-perselisihan-arab-saudi-dan-iran
Darmalaksana, W. (2020a). Cara Menulis Proposal Penelitian. Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Dzari, A. A. (2012). Biografi Imam Borujerdi : Fakih Perintis Persatuan Muslimin (S. Mbojo, Trans.). Citra. (Original work published as Ayatullah Borujerdi)
Haq, H. (2000). Dialog Pemikiran Islam. Yayasan al-Ahkam.
Harian Kompas. (2013, July 10). Konflik Sampang, Pengungsi Syiah minta kejelasan.
Hitti, K. P. (2010). History of The Arab (R. C. L. Yasin, Trans.). Serambi.
Ilahi, M. T. (2015). Syiah: Antara Kontestasi Teologis dan Politik. Jurnal Maarif, 10(2).
Ja’fariyan, S. R. (1981). Menolak Isu Perubahan Al-Qur’an (A. Abdurrahman, Trans.). Pustaka Hidayah.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. (n.d.). Arti Kata Salaf. Retrieved November 22, 2017, from https://kbbi.web.id/salaf-2
Maarif, A. S. (2012). Ukhuwah Islamiah dan Etika Al-Quran. In H. Bagir (Ed.), Menuju Persatuan Umat: Pandangan Intelektual Muslim Indonesia. Penerbit Mizan.
Marjuni, K. N. (2015). Adakah Kawanku Syiah. PTS Millenia.
Muhammad, Z. (2015). Kontribusi FIPMI dalam Mewujudkan Kerukunan Antar Mazhab Islam. Jurnal Intizar, Vo. 20(2), Desember.
Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia. (n.d.). FORMAS.
Munawar-Rahman, B. (2011). Ensiklopedi Nurcholish Madjid : Pemikiran Islam di Kanvas Peradaban (Edisi Digital). Democracy Project.
Ramadhan, A. C. (2014). Syiah Menurut Sumber Syiah ; Ancaman Nyata NKRI. Lisan Hal Press.
Sakni, A. S. (2016). Sunni Dan Syiah Dalam Harmoni. no. September.
Salam, A. (1987). Fiqhiyyat Baina As-Syiah wa Assunnah. Dar el-Fikry al- Islamy.
Shihab, M. Q. (2014). Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?. Lentera Hati Press.
Tim Penulis. (2007). Mungkinkah Sunnah-Syiah dalam Ukhuwah?. Pustaka Pondok Pesantren Sidogiri Press.