Pengaruh Salinitas yang Berbeda terhadap Penetasan Artemia SP di Balai Benih Udang Desa Sabang Kecamatan Galang
DOI:
https://doi.org/10.56630/jti.v1i1.2Abstrak
Pakan Artemia merupakan salah satu makanan hidup yang sampai saat ini paling banyak digunakan dalam usaha budidaya seperti udang dan ikan, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh perbedaan salinitas yang optimal untuk penetasan Artemia. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), rancangan yang digunakan terdiri atas 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan A (salinitas 30 ppt), Perlakuan B (salinitas 35 ppt), Perlakuan C (salinitas 45 ppt), Perlakuan D (salinitas 45 ppt). Hewan uji yang digunakan adalah Artemia sp, jumlah rata-rata 5 gr sebelum dilakukan perendaman/ wadah. Variabel yang diamati adalah efesiensi tetas atau persentase penetasan (HP) dan pembuatan media air. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa daya tetas kista Artemia sp dengan salinitas yang berbeda yang dipelihara selama 36 jam, menunjukkan hasil bahwa perlakuan (A) dengan HP 63,61%, perlakuan (B) dengan HP 33,29%, perlakuan (C) dengan HP 38,25%, perlakuan (D) dengan HPÂ 0%. Hasil penetasan kista Artemia sp terbaik yaitu pada perlakuan dengan HPÂ 63,61%. Setelah dilakukan uji RAL yang dilanjutkan dengan uji BNT diperoleh data yang menunjukkan adanya pengaruh sangat nyata antara perlakuan terhadap daya tetas kista Artemia sp yakni F-Hitung>F-Tabel (95,33>3,49).
Referensi
Adityana, D. (2007). Pemanfaatan berbagai jenis silase ikan rucah pada produksi biomassa artemia franciscana. Skripsi tidak dipublikasikan.Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Anggoro, S. (1992). Efek osmotik berbagai tingkat salinitas media terhadap daya tetas telur dan vitalitas larva udang windu (penaeus monodon fabricius). Disertasi tidak dipublikasikan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Atdjas, C. (2011). Pengaruh salinitas terhadap waktu penetasan Artemia. Proposal penelitian. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Joint program pppptk-seamolec. Universitas Padjajaran.
Bandol Utama, B.S. (2004). Penanganan dan pengolahan artemia. Makalah Temu Koordinasi Pengembangan Budidaya Artemia di Indonesia, Cisarua-Bogor.
Bold & Wine. (2004). Teknik budidaya artemia sp. Jakarta: Agro Media Pustaka.
Djarijah, A. S. (2003). Pakan Ikan Alami. Yokyakarta: Karnius.
Faidar. (2005). Pengaruh pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan sintasan larva rajungan. Skripsi tidak dipublikasikan. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.
Gusrina. (2008). Pakan udang. Yogyakarta: Karnius.
Hanafiah, K. A. (1991). Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Grapindo.
Harefa, F. (1996). Pembudidayaan artemia untuk pakan udang dan ikan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Khairuman & Amri. (2005). Membuat pakan ikan konsumsi. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Mudjiman. (2008). Pengembangan budidaya artemia. Bogor: IPB.
Mintarso, Y. (2007). Evaluasi pengaturan waktu peningkatan salinitas pada kualitas produksi kista artemia. Tesis tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Nurmalasari, D. (2007). Pemanfaatan silase ikan sebagai pakan trhadap produksi kista artemia franciscana pada berbagai penebaran. Skripsi tidak dipublikasikan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Saugama. (2001). Udang Renik Asin (Artemia salina). Jakarta: Bhratara Niaga Media.
Yunus & Saugama. (1998). Pengembangan Budidaya Artemia. Bogor: Cisarua.