Pertumbuhan dan Sintasan Juvenil Lobster Air Tawar (Cherax quadricaritanus Van Martens) yang Diberi Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) Dosis Berbeda

Penulis

  • Dwi Utami Putri Universitas Madako Toli-toli

DOI:

https://doi.org/10.56630/jti.v1i1.1

Abstrak

Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) merupakan organisme air tawar yang memiliki capit berwarna merah sehingga dikenal juga dengan sebutan redclaw. C. quadricarinatus merupakan lobster hias karena warnanya yang cerah sekaligus  dapat dimanfaatkan sebagai lobster konsumsi. Penelitian bertujuan untuk menentukan pertumbuhan dan sintasan juvenil lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) yang diberi pakan cacing tanah (Lumbricus rubellus) dengan dosis pemberian pakan 10%, 20%, dan 30%.  Juvenil lobster air tawar yang digunakan memiliki bobot awal rata-rata berkisar 6,33-6,91 g. Wadah pemeliharaan yang digunakan berupa baskom volume 45 l dengan luas permukaan dasar 1017,36 cm2 dengan padat penebaran 10 ekor/wadah.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian cacing tanah dosis berbeda tidak memberikan pengaruh nyata terhadap petumbuhan harian dan sintasan lobster air tawar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dosis pemberian cacing tanah yang dapat memberikan hasil maksimal adalah 30% dari biomassa

Referensi

Akbar, D. (2008). Upaya peningkatan produktivitas pendederan lobster air tawar (cherax quadricarinatus) pada berbagai kepadatan dalam akuarium dengan lantai ganda, serta penerapan sistem resirkulasi. Skripsi tidak dipublikasikan. Bogor: IPB.

Budiardi, T., Irawan.D.Y., & D. Wahjuningrum. (2008). Pertumbuhan dan kelangsungan hidup lobster capit merah (cherax quadricarinatus) yang dipelihara pada sistem resirkulasi dengan kepadatan yang berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia 7(2): 109-114.

Darmansah, A.M. (2011). Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) pada Pendederan di dalam Bak dengan Padat Penebaran 100 Hingga 175 Ekor/M2. Skripsi tidak dipublikasikan. Bogor: IPB.

Effendie, M.I. (1979). Metode Biologi Perikanan. Bogor: Yayasan Dewi Sri.

Guerrero, G. M. et al..(2013). Effect of temperature on weight increase, survival, and thermal preference of juvenil redclaw crayfish (cherax quadricarinatus). Hidrobiologica Journal 23(1):73-81.

Hakim, R. R. (2007). Optimalisasi pertumbuhan dan sintasan benih lobster air tawar (cherax quadricarinatus) dengan penggunaan jenis substrat dasar yang berbeda. Skripsi tidak dipublikasikan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Hakim, R. R. (2008). Penambahan kalsium pada pakan untuk meningkatkan frekuensi molting lobster air tawar (cherax quadricarinatus). Skripsi tidak dipublikasikan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Hastuti, D.S. (2006). Pengaruh jenis pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan lobster air tawar (cherax quadricarinatus). Jurnal Protein 13(1): 95-102.

Kakam, Y. L., Sulmartiwi., & Al-arif, A.M. (2008). Pemberian pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan rasio konversi pakan lobster air tawar (cherax quadricarinatus) dengan sistem botol. Berkala Ilmiah Perikanan 3(1): 41-47.

Kaligis. Y. E. (2010). Laju pertumbuhan, efisiensi pemanfaatan pakan, kandungan potasium tubuh, dan gradien osmotik postlarva vaname (litopenaeus vannamei, boone) pada potasium media berbeda. Jurnal Perikanan dan Kelautan, VI-2.

Kurniasih. T. (2008). Evaluasi pertumbuhan, sintasan dan nisbah kelamin Huna biru (cherax albertisii) dan red claw (cherax quadricarinatus) Dengan pemberian pakan alami dan pakan buatan. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia,1, 61-68.

Lesmana, D. S. (2001). Kualitas air untuk ikan hias air tawar. Jakarta: Penebar Swadaya.

Manurung, I.D.L. (2006). Pengaruh posisi shelter terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan lobster air tawar (cherax quadricarinatus). Skripsi tidak dipublikasikan. Bogor: IPB.

Montgomery, D.C. (2001). Design and analysis of experiment. New york: John Wiley and Sons, INC. Arizona State University.

Mubarok, A & Zalizar, L. (2003). Budidaya cacing tanah sebagai usaha alternatif di masa krisis ekonomi. Jurnal Dedikasi, 1(1), 129-135.

Mukti, T. A., et al. (2010). Penambahan suplemen madu dalam pakan guna meningkatkan pertumbuhan dan kelulushidupan benih lobster air tawar redclaw (cherax quadricarinatus). Skripsi tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas Airlangga.

Nurhayati, U., Mulyadi., I., & Putra. (2012). Growth and survival rate of silais fish (ompok hypopthalmus) with different stocking density combining with crayfish (cherax albertisii). Skripsi tidak dipublikasikan. Riau: Universitas Riau.

Pavasovic, A., et al.(2007). Influence of dietary protein on digestive enzyme activity, growth and tail muscle composition in redclaw crayfish (cherax quadricarinatus, von martens). Aquaculture Research, 38, 644-652.

Satyantini, H.W. et al. (2009). Penambahan wortel sebagai sumber beta karoten alami dengan beberapa metode pengolahan pada pakan terhadap peningkatan warna biru lobster red claw (cherax quadricarinatus). Jurnal Akuakultur Indonesia, 8(1), 9-27.

Tampubolon, R.R. (2011). Produksi benih dari induk lobster air tawar (cherax quadricarinatus) . Skripsi tidak dipublikasikan. Bogor: IPB.

Wirawan, S.A.G. (2006). Pengaruh jenis pakan alami terhadap pertumbuhan dan sintasan benih lobster air tawar (cherax quadricarinatus). Skripsi tidak dipublikasikan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Unduhan

Diterbitkan

2019-05-14

Cara Mengutip

Putri, D. U. (2019). Pertumbuhan dan Sintasan Juvenil Lobster Air Tawar (Cherax quadricaritanus Van Martens) yang Diberi Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) Dosis Berbeda. Tolis Ilmiah : Jurnal Penelitian, 1(1). https://doi.org/10.56630/jti.v1i1.1

Terbitan

Bagian

Artikel